Batik Tulis Tradisional dan Klasik
Daftar Isi
Motif batik parang merupakan motif yang sangat populer yang sudah ada sejak zaman dahulu, bahkan bisa dikatakan motif batik parang sebagai motif tertua yang sampai saat ini masih ada dan dari segi motif, motif batik Parang juga sangat sederhana namun mempunyai makna dan filosofi yang mendalam serta sejarah yang panjang.
Motif batik parang yang sederhana ternyata juga banyak digunakan sebagai acuan awal motif dasar batik tulis,bentuk desain yang diagonal juga banyak menjadi acuan motif pada daerah lain di Indonesia. Pengembangan serta modifikasi dari motif batik parang sekarang ini sudah banyak sekali ditemukan dan menjadi kekayaan motif batik di Indonesia.
Asal kata Parang pada batik parang adalah berasal dari kata Pereng yang artinya lereng yang membentuk garis diagonal seperti dalam motif batik parang. Dalam pola batik juga ada pola lereng yang ada persamaan dengan bentuk parang yaitu keduanya bentuknya geometris dengan bentuk belah ketupat.susunannya merupakan garis lurus miring 45 derajat.Ada juga yang berpendapat kalau motif batik parang berasal dari kata karang yang berada di pinggir tebing pantai atau perengan.
Batik dengan motif parang pertama di ciptakan oleh Panembahan Senopati.Panembahan Senopati atau Sutowijaya adalah Putra dari Ki Gede Pemanahan pendiri Kerajaan Mataram Islam yang berkedudukan di Kotagede. Jadi motif batik Parang berasal dari Jogja tepatnya daerah Kotagede
Motif batik parang menggambarkan sebuah gambaran kesinambungan dari atas ke bawah artau dari tinggi kebawah. Lambang ini menggambarkan tentang keberlanjutan suatu perjuangan dari orang tua kepada anaknya atau dari orang tua pada yang lebih muda.
Pada zaman dahulu motif batik ini menjadi penguat antara orang tua dan anaknya seperti pada raja yang memberi hadiah kepada anak- anaknya.dengan memberikan hadiah pada anak-anaknya diharapkan seorang anak bisa melanjutkan apa yang dicita-citakan oleh orang tuanya.
Motif yang seperti ombak dilautan yang tak pernah putus tak pernah lelah dan terus untuk bergerak. Hal ini menggambarkan sebuah pesan bahwasanya dalam menjalani kehidupan manusia jangan mudah untuk menyerah seperti ombak yang terus menerus menerjang karang tanpa lelah. Kita harus konsisten tidak boleh putus dalam memperjuangkan cita – cita dan selalu konsisten untuk memperbaiki diri kita. Jadi harapannya dengan memakai motif ini orang bisa punya pendirian dan semangat untuk tidak menyerah.
Perang yang sesungguhnya adalah perang melawan hawa nafsu kita bukan perang musuh sesama manusia. Jadi dengan memakai motif batik parang,pemakainya diharapkan bisa memerangi hawa nafsunya baik yang datang dari diri sendiri atau datang dari pengaruh luar.
Makna ini tergambar dari dinamika dalam motif parang yang menggambarkan ketangkasan,makna lain dalam garis diagonal yang ada di motif batik parang yang mengandung filosofi untuk terus punya cita –cita mulia. Makna lain juga ada pada garis tegak yang ada di antara huruf S yang menggambarkan pada kesetiaan dan kontinyu dalam kehidupan.
Motif batik parang kusumo sering digunakan pada saat upacara tukar cincin untuk sekarang ini sedangkan arti dari kata parang kusumo sendiri yaitu parang berasal dari kata pereng dan kusuma berarti kembang atau bunga. Dari kata itu dapat diartikan bahwa motif batik parang kusumo bermakna agar seseorang yang memakai motif batik ini bisa berhati atau berkepribadian harum seperti bunga.dapat menjalani hidup dengan terus untuk mencari kebaikan atau keharuman di manapun dia berada dan dia lakukan.
Pada zaman dahulu motif ini hanya digunakan pada kalangan keraton saja namun pada saat ini motif ini sudah melebar penggunaan oleh masyarakat umum.motif ini sangat cocok untuk kaum wanita karena sangat elegan sekali dengan kombinasi huruf- huruf S dan dengan bulatan- bulatan pada ujungnya.
Motif batik parang barong merupakan pengembangan dari motif parang.motif ini diciptakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo Raja Mataram dari Yogyakarta.Motif ini bentuknya besar – besar makanya disebut parang barong,barong sendiri adalah singa yang artinya besar atau agung. Motif batik parang barong mempunyai makna atau filosofi tentang pengendalian diri secara terus menerus dalam kehidupan ini.
Motif batik parang slobog adalah perlambang dari keteguhan hati,kesabaran serta ketelitian. Motif batik parang slobog sangat cocok untuk para kaum laki-laki sebagai seorang pemimpin, maka motif ini sering digunakan saat upacara pelantikan jabatan. Harapannya dengan memakai baju batik bermotif parang slobog mampu mengemban amanah dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu motif ini juga digunakan saat upacara pemakaman,maksud dan tujuannya adalah agar nantinya arwah yang meninggal mendapat kemudahan serta kelancaran dalam menghadap sang pencipta serta agar keluarga yang menerima musibah diberikan kesabaran dan ketabahan .
Motif batik parang klitik adalah motif yang bentuknya kecil-kecil dan halus dan menggambarkan ke feminim,motif ini sangat cocok untuk digunakan kaum wanita karena dari sejarahnya batik motif parang ini dulunya banyak digunakan para putri kerajaan yang melambangkan kehalusan, kelembutan dan bijaksana. Namun motif ini juga cocok untuk kaum laki-laki juga karena motif ini juga bisa mencerminkan kelembutan dan kebijakan dari kaum laki.
Motif batik ini diciptakan oleh Panembahan Senopati atau Danang Hadi Wijoyo pendiri kerajaan mataram Yogyakarta.waktu itu Panembahan senopati saat mengadakan perenungan di pantai selatan Jawa, dan motif ini di inspirasi dari deburan ombak yang terus tidak mengenal lelah menghantam batu karang di pinggir pantai yang tak pernah rusak.
Makna dari motif parang rusak adalah upaya untuk selalu memperbaiki diri atau memperjuangkan kesejahteraan secara terus menerus.Motif ini pada zaman dahulu digunakan seorang prajurit ketika kembali perang,untuk memberi tahu bahwa dalam berperang membawa kemenangan.
Motif batik parang curigo yang dalam bahasa Jawa curigo berarti keris yang tanta ada warangka atau sarungnya. Motifnya ini menyerupai lekuk pada sebilah keris yang disusun sejajar dan dengan sudut 45 derajat .Motif batik ini pada penggunaannya biasanya untuk menghadiri pesta.
Pemakaian motif batik parang curiga diharapkan kepada pemakainya supaya mendapat kecerdasan,ketenangan dan juga kewibawaan. Zaman dahulu motif ini juga di gunakan oleh permaisuri keratan yang mengandung makna agar permaisuri mempunyai kebijaksaan.)
Motif batik parang slobog adalah perlambang dari keteguhan hati,kesabaran serta ketelitian. Motif batik parang slobog sangat cocok untuk para kaum laki-laki sebagai seorang pemimpin, maka motif ini sering digunakan saat upacara pelantikan jabatan. Harapannya dengan memakai baju batik bermotif parang slobog mampu mengemban amanah dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu motif ini juga digunakan saat upacara pemakaman,maksud dan tujuannya adalah agar nantinya arwah yang meninggal mendapat kemudahan serta kelancaran dalam menghadap san pencipta serta agar keluarga yang menerima musibah diberikan kesabaran dan ketabahan
Motif batik parang tuding bentuk motifnya sedikit berbeda,perbedaan itu pada corak yang seperti huruf S tidak begitu kelihatan. Motif ini menyerupai jari telunjuk dengan susunan berjajar bersambung. Seperti namanya parang tuding, dalam bahasa Jawa Tuding berarti alat tunjuk atau penunjuk.
Makna filosofi dari motif batik parang tuding ialah bahwa orang yang memakai motif batik ini nantinya diharapkan menjadi penunjuk,menjadi pengarah kepada hal kebaikan,memakai motif batik ini juga bisa tampak berwibawa oleh karena itu motif batik ini zaman dahulu banyak digunakan pada orang tua atau dituakan. Namun bukan berarti tidak cocok untuk pada yang muda karena yang muda pun juga bisa memberi petunjuk dan arahan pada orang lain serta dari segi motif batik ini juga cocok dan elegan di pakai untuk yang masih muda.
Motif batik parang centong ini sangat cocok untuk kaum wanita karena motif ini memiliki detail yang cenderung feminim. Dari segi namanya batik parang centong selain Centong yang dalam bahasa jawa berarti alat untuk mengambil nasi, batik parang centong sering disebut centung (centung) yang berarti sudah pandai berdandan atau merias diri. Dari sini sudah sangat jelas kalau motif ini sangat cocok untuk kaum wanita yang mulai menginjak dewasa dan sudah mulai bisa berdandan.
Motif batik parang centong penggunaanya pada zaman dahulu sering digunakan saat menghadiri pesta atau pada saat upacara tujuh bulanan janin dalam kandungan. Motifnya sangat unik dan sangat feminim dengan bentuk menyerupai sendok untuk mengambil nasi atau centong.
Motif berikutnya dari jenis motif batik parang adalah batik parang pamor, harapannya orang yang memakai batik parang pamor agar aura atau pamor (dalam bahasa Jawa) bisa keluar atau memancar dari pemakainya. Pamor atau aura kebaikan diharapkan bisa memancar dan menimbulkan kewibawaan bagi pemakainya.
Demikian sedikit penjelasan kami tentang motif parang semoga dapat menambah pengetahuan dan bisa lebih mencintai batik yang penuh sejarah dan makna filosofi anda juga dapat membaca tulisan kami tentang motif batik kawung di halaman selanjutnya.
Bagikan informasi tentang Motif Batik Parang, Asal-Usul,Makna dan Jenisnya kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Motif Batik Parang, Asal-Usul,Makna dan Jenisnya